Malahayu adalah sebuah desa kecil, sedikit terpencil, di sebuah kabupaten yang mempunyai tingkat kemiskinan yang tidak kecil. Di desa ini terdapat obyek wisata yang eksotis dan sangat manis. Namun keadaanya sekarang sungguh miris. Kalau dahulu pemerintah kabupaten selalu optimis bila ditanya tentang malahayu, maka sekarang mereka sedikit pesimis melihat kondisinya sekarang ini.
Bagaimana tidak miris, pada kurun waktu sekitar tahun 80 an OW malahayu sangatlah terkenal di daerah Brebes dan sekitarnya bahkan sempat menjadi obyek wisata andalan dan paling fenomenal pada waktu itu. Namun saat ini keadaannya seolah terbalik, kalah saing dengan obyek wisata yang lainnya. Masa keemasan malahayu seakan sudah lewat karena kurangnya sentuhan tangan-tangan profesional dalam upayanya untuk mengembangkan potensi yang ada.
Didirikan pada tahun 1935 oleh pemerintahan Belanda pada saat diperintah oleh gubernur Max Veill. Mendapatkan SK Bupati pada tahun 1984 baru setelah tahun 1985 pengelolaannya ditangani oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga hingga Sekarang. Secara umum waduk malahayu di-backup penuh oleh 4 dinas pemerintah yakni dinas pariwisata, pengairan, perikanan dan kehutanan di wilayah Brebes.
Luas daerah yang ada adalah 925 ha untuk wilayah yang digenangi air, sedangkan yang kurang lebih 10 ha merupakan daratan dengan tekstur perbukitan. Sehingga sangat indah dan nyaman kalau kita sudah berada di obyek wisata waduk malahayu ini. Untuk sumber airnya ada 4 aliran sungai yang memasok air di waduk malahayu ini. Antara lain adalah Cigora, Cimandala, Ciomas, dan Kabuyutan.
Waduk malahayu berada di desa Malahayu kecamatan Banjarharjo kabupaten Brebes. Sebelah baratnya berbatasan dengan kabupaten Kuningan. Maka dari itu bahasa masyarakat sekitar waduk malahayu adalah bahasa sunda campur, bisa dibilang sunda kasar. Sebab merupakan akulturasi antara bahasa Sunda dengan Jawa perbatasan.
Hal yang menarik dalam obyek wisata ini selain keindahan alamnya, juga keadaan masyarakat lingkungannya. Keahlian masyarakat di sekitar waduk malahayu yang mempunyai ciri khas sudah terkenal di luar daerah Brebes. Keahlian membuat keramik adalah salah satunya. Di wilayah ini ada pabrik keramik dan gerabah/guci-guci yang mempunyai motif bermacam-macam. Selain itu keahlian masyarakat yang lain yaitu membuat batik dan jajanan opak.
Menurut kepala pengelola waduk malahayu, yang diperlukan untuk mengembalikan kejayaan malahayu adalah uluran tagan para investor. Dengan ini dijamin waduk malahayu akan dapat menyaingi OW Guci di daerah Bumijawa kabupaten Tegal yang saat ini masih menjadi trendsetter obyek wisata handal di territorial Tegal, Brebes, dan Pemalang. So….bagi kalian yang ingin menanam modal atau menjadi investor di OW waduk malahayu demi untuk mengembangkan potensi malahayu maka segera menghubungi ketua pengelola.
Untuk itu kapan lagi kalian berwisata ke sebuah tempat yang sangat indah dengan kondisi masyarakatnya yang ramah. Segera datangi obyek Wisata waduk malahayu ini.. Come on… kunjungi obyek wisata Malahayu sekarang juga Bro….
Suntingan”Masyarakat Sekitar Malahayu” karya Fifiana Ayu Mayasari
Malahayu merupakan kawasan wisata terpadu, dimana keindahan alam yang tertata rapi menjadikan objek wisata malahayu ini mempunyai daya magnet yang cukup kuat untuk menarik wisatawan baik domestik maupun asing. Keindahan dan susana masyarakatnya yang ramah menjadikan kawasan ini semakin asri sehingga akan dapat membuat para pengujung betah berlama-lama di
Sebagian besar penduduk masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan di waduk malahayu.
Kawasan pertanian dan hutan-hutan serta pemandangan waduk akan membuat para pengunjung merasa berada di daerah yang sangat damai. Sehingga dapat melupakan sejenak beban hidup yang ada. Anda ingin refresing? Di sini tempatnya…. Obyek wisata malahayu….
Segera kunjungi obyek wisata malahayu, dijamin anda tidak menyesal.
Diposkan oleh Akhmad Kartono-PBSID-VI/D(08/09)
Kesan dan pesan:
Menulis melaui Blog ternyata sangat mudah dan sangat mengesankan. Karena kita dapat berekspresi sepenuhnya dengan bahasa semau kita, yang terpenting adalah pesan dan tujuan kita menulis sampai kepada pembaca.
Untuk itu saya mencoba menulis blog dengan tema wisata yang ada di daerah Tegal dan sekitarnya untuk sekedar mengenalkan kepada khalayak, bahwa di Kabupaten Tegal provinsi Jawa Tengah negara Indonesia ini mempunyai potensi pariwisata yang handal.
Mari kita berekspresi positif melalui Blog
Kuda Tertambat Itu bernama Kaligua
Kaligua merupakan nama yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes. Namun bagi masyarakat di luar Bumiayu, Kaligua sungguh masih terdengar asing bagi mereka. Padahal keindahan Kaligua seharusnya dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata handal bagi pemerintah kabupaten Brebes, asalkan dapat dikelola dengan lebih baik.
Matahari masih bertengger diujung pagi. Kehangatnya menyelusup kedalam pori-pori mahluk yang sedang beraktivitas di pagi menjelang siang itu. Dengan memikul beban penasaran yang kuat, kami bergeming dari
Dengan menggunakan kendaraan roda empat, kami berenam berangkat menuju kaligua sekitar jam 8 pagi hari Rabu tanggal 26 Mei 2010. Roda mobil mulai berputar menuju arah selatan
Akses menuju Kaligua sangat mudah ditempuh dari arah Purwokerto maupun arah sebaliknya yakni dari Tegal. apabila ditempuh dari
Semakin kami meninggalkan
Kaligua merupakan obyek wisata yang lebih menekankan kepada sisi agro wisatanya dari pada aspek yang lain. Daerah ini merupakan bagian dari deretan pegunungan yang menghampar dari gunung slamet sampai gunung ciremai
Jalan berliku dan berkelok sepanjang perjalanan akan membuat nadi setiap pengunjung berdegup penuh tantangan. Tanjakan, turunan, dan tikungan serta sesekali diselingi perumahan penduduk semakin membuat kesan menakjubkan. Ditambah lagi jika sudah mendekati daerah kaligua karena pengunjung akan disuguhkan sebuah telaga yang ditemukan dan diresmikan oleh pemerintahan Belanda saat masih menjajah negeri kita tercinta ini.
Semakin mendekati kaligua kami berhenti pada sebuah telaga yang sunyi. Telaga Renjeng namanya, merupakan sebuah telaga yang sangat indah pemandangannya dan menyimpan sejuta mitos. Namun keberadaannya masih belum di-explore lebih maksimal oleh pemerintah setempat. Sehingga kondisinya seakan tak bernilai meskipun sangat berpotensi juga untuk menambah kas kabupaten khususnya dari sektor pariwisatanya.
Untuk itu, bagi kalian yang menyukai tantangan wisata pegunungan, maka sangat tepat bila yang kalian pilih adalah obyek wisata Kaligua ini. Agrowisata sekaligus wisata sejarah dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang luar biasa. Akhirnya…., kami mengucapkan “selamat berwisata di Kaligua”.
Diposkan oleh Akhmad Kartono-PBSID-VI/D(08/09)
wuuiiiiihhhhhhhh....
BalasHapusdari sekian mahasiswa dapat saya katakan "EXCELLENT"..
tapi tunjukkan bahwa nilai UAS nanti juga yahuuuddd..
no comment, because: GOD JOB....!!!!